PENGERTIAN KONTAKTOR
Kontaktor ataupun koil merupakan saklar daya yang bekerja berdasarkan kemagnitan. Bila koil (kumparan magnit) dialiri arus listrik, maka inti magnit menjadi jangkar, sekaligus menarik kontak-kontak yang bergerak, sehingga kontak NO (normally open) menjadi sambung, dan kontak NC (normally close) menjadi lepas dan jangkar saat ditarik inti magnit tidak bergetar yang menimbulkan bunyi dengung (karena pada arus bolak-balik magnit menarik dan melepas jangkar sehingga menimbulkan getaran).
Koil atau Kontaktor terdiri dari 2 kontak yaitu kontak bantu dan kontak utama.
Kontak bantu : kontak / saklar / swict yang digunakan untuk pengontrol ( arus kecil ) dengan kode angka; 13-14, 21-22, 43-44,31-32.
Kontak utama : kontak yang mampu dialiri arus secara maksimal (arus besar ) dengan kode angka ; 1-2, 3-4, 5-6.
Thermal Over Load Relay (TOR)
Over load relay memiliki kontak Bantu NO dan NC. Kontak Bantu NC dipergunakan sebagai pengontrol operasi dari kontaktor penghubung suplai daya ke kumparan motor. Apabila terjadi gangguan arus beban lebih pada saat motor beroperasi, maka kontak Bantu NC akan membuka sehingga suplai daya akan terputus ke kontaktor dan akibatnya motor akan berhenti beroperasi.
Prinsip kerja dari suatu TOR adalah berdasarkan panas yang timbul karena adanya arus listrik yang mengalir melewati arus nominal motor. Energi panas tersebut akan diubah menjadi energi mekanik oleh logam bi metal. Akibatnya kontak NC akan terbuka sehingga operasi motor diamankan oleh pengaman TOR berhenti bekerja. Adapun kerja TOR ini tergantung kepada gangguan arus beban lebih yang terjadi dan lamanya gangguan berlangsung
Pada TOR terdapat selektor untuk memilih batasan nilai arus yang diinginkan yang biasanya disesuaikan dengan besar arus nominal beban yang akan dihubungkan.
Gambar 2.20 berikut ini menampilkan bentuk fisik dan simbol dari TOR.
a. Simbol b. Bentuk fisik
Gambar 2.20 Bentuk fisik dan simbol TOR